Bab 121

2618 Words

Suara pintu menutup pelan mengakhiri perdebatan yang belum sempat selesai. Adrian baru saja keluar dari ruang perawatan setelah menerima panggilan dari asistennya, Raka. Dari nada suaranya, Raka tampak mendesak, menyebutkan bahwa beberapa berkas penting sudah dikirim ke email Adrian dan perlu segera diperiksa. Adrian sempat menatap Laras sebelum pergi, tatapan yang tidak sempat diartikan, antara ingin tinggal atau terpaksa pergi. Dan setelah pintu itu menutup, yang tersisa hanyalah keheningan. Laras duduk bersandar di ranjangnya, memandangi layar televisi yang menampilkan acara siang tanpa suara. Ia tidak benar-benar menonton; matanya hanya terarah ke sana, tapi pikirannya entah ke mana. Sesekali ia mengusap perutnya yang kini datar, masih terasa aneh rasanya tubuh itu tak lagi menampung

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD