Bab 141

2304 Words

Matahari pagi mulai menyingsing di balik bangunan tinggi kota itu ketika mobil hitam yang membawa Laras, bayinya, dan Mbak Rini memasuki jalan yang lebih sempit dan tenang. Lampu kota mulai padam satu per satu, memantul di permukaan aspal yang sedikit basah karena hujan ringan sebelumnya. Laras duduk di belakang, di samping Mbak Rini yang masih menenangkan bayi yang tidur di gendongannya. Tangannya secara otomatis mengusap kepala bayi itu perlahan, mencoba menenangkan diri sendiri sekaligus memberi rasa aman pada anaknya. Laras merasa tubuhnya lelah, tapi ada sedikit rasa lega yang muncul ketika melihat rumah besar di ujung jalan. Bangunan itu tampak rapi dan terawat, dikelilingi pagar tinggi dengan pohon dan semak-semak yang menjaga privasi. Dari jendela, cahaya hangat dari lampu interio

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD