Dari balik pintu ruang kerja yang tertutup rapat, sesosok bayangan kecil berdiri kaku. Napasnya tertahan, tetapi jantungnya berdegup kencang, seolah baru saja mendengar sesuatu yang tidak seharusnya. Alma. Gadis itu menggigit bibirnya, berusaha mencerna setiap potongan kalimat yang barusan tertangkap telinganya. Nama itu… Laras. Lagi-lagi nama yang memang terasa akrab, mengusik kepalanya sejak beberapa hari terakhir itu. Ia mengingat bagaimana ia sempat menjenguk Laras di rumah sakit, temannya yang selalu tersenyum lembut ketika Alma datang. Lalu sekarang, dari percakapan ayahnya dengan seseorang bernama Rio, ia mendengar nada yang berbeda. Nada penuh tekanan, penuh rahasia. ‘Apakah Laras yang dimaksud adalah—’ Alma ingin sekali masuk, bertanya langsung, menuntut jawaban. Namun sesu

