Bab 123

3037 Words

Pintu tertutup perlahan, menimbulkan bunyi klik halus yang entah kenapa terasa sangat nyaring di telinga Laras. Suara langkah Adrian yang menjauh di lorong perlahan menghilang, diikuti oleh tawa kecil Safira yang berusaha terdengar biasa, padahal jelas, tawa itu tidak benar-benar lepas. Setelah itu, hanya ada hening. Hening yang berat. Hening yang terasa seperti selimut tebal, membungkam segala kata yang belum sempat diucapkan. Detik jarum jam di dinding menjadi satu-satunya suara yang bergerak. Masing-masing hentakan waktunya terdengar seperti palu kecil yang mengetuk-ngetuk pikirannya. Laras masih menatap pintu itu cukup lama, seolah berharap seseorang, bahkan siapa pun akan kembali masuk dan membubarkan keheningan yang menyesakkan itu. Tapi tidak ada yang datang. Hanya ada ia, dan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD