Bsb 90

2000 Words

Bandara kecil Kertalaya sore itu tidak pernah benar-benar sepi, meski hiruk-piknya jauh berbeda dari bandara di kota besar. Suara roda koper berderit, panggilan dari pengeras suara yang agak serak, dan aroma kopi dari kios sederhana bercampur jadi satu. Langit sudah mulai jingga, menandakan senja perlahan turun. Safira melangkah keluar dari pintu kedatangan. Kerudung biru tua terikat rapi di kepalanya, wajahnya segar meski menempuh perjalanan panjang. Di tangannya, koper hitam beroda bergerak mengikuti langkah mantapnya. Tatapan matanya menyapu ruangan, mencari sosok yang ia tunggu. Tidak lama, pandangannya menangkap Adrian. Pria itu berdiri tegak di dekat pintu keluar, kemeja abu-abu lengan panjangnya digulung rapi sampai siku. Wajahnya dingin, nyaris tanpa ekspresi. Ada jarak yang beg

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD