Bab 55

1626 Words

Suasana di dalam mobil begitu hening, hanya deru mesin dan hembusan AC yang menemani. Dari kaca jendela, lampu kota berganti-ganti, menyorot wajah pucat Laras. Rio meliriknya lagi. “Lo nggak pusing, kan?” tanyanya, nada masih santai, tapi matanya serius. Laras menggeleng kecil. “Nggak. Aku baik-baik aja.” Rio mengangguk pelan, meski rautnya tetap nggak sepenuhnya yakin. “Yaudah, bentar lagi nyampe. Lo butuh istirahat, Ras. Jangan mikirin yang lain dulu.” Laras menghela napas, menatap keluar jendela. “Gimana bisa nggak mikir… kalau semuanya kejadian barengan?” suaranya lirih. Rio meraih botol air mineral dari kantong samping kursi, menyodorkannya ke Laras. “Minum dulu. Lo ngomongnya kayak orang habis lari maraton.” Laras menoleh, sempat menatap botol itu, lalu mengambil dengan tangan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD