"Kalau begitu besok kita mulai bersandiwara di depan Mami," ucap Dewa dengan nada yang sedikit serius. "Iya, semoga Mami tidak curiga," kataku dengan penuh harap dan kekhawatiran. Dewa memandangku dengan mata yang lelah. "Sudah malam, kamu lebih baik tidur. Aku akan tidur di sofa." Aku merasa tidak enak dan mencoba untuk mencegahnya. "Eh, jangan. Biar aku yang di sofa." Dewa menatapku dengan kesal dan sedikit ketus. "Aku ini pria, mana mungkin membiarkan wanita tidur di sofa sedangkan aku tidur di ranjang yang empuk dan nyaman?" jawabnya dengan nada yang sedikit tinggi. Aku tersenyum dengan reaksi Dewa yang sangat gentleman. "Baiklah, kalau kamu tidak mau aku tidur di sofa," kataku dengan nada yang sedikit lembut. Dewa mengambil bantal dan selimut, lalu diletakkan di sofa yang terlet