Mita masih terisak dan tak henti menyeka air mata yang terus mengalir. Ketiga sahabatnya Ayu, Aysi dan Luna pun kini terlihat berusaha keras untuk menenangkan Mita. Ketiga gadis itu terus membujuk dan sesekali juga membantu Mita menyeka air mata yang terus mengalir di pipi. Mereka berempat saat ini berada di atas tangga yang lengang. Mita masih terduduk dengan bahu bergetar menahan tangis. Sesekali dia juga cegukan dan terlihat kesulitan untuk sekedar berbicara.
“B-bagaimana ini ... a-aku pasti gagal di mata kuliah itu,” ucap Mita dengan suara serak.
Ayu yang duduk di sebelahnya mengusap bahu Mita pelan. “Udah ... yang penting kamu tenang dulu.”
“Minum dulu air putih ini.” Aysi membuka tutup botol air mineral dan memberikannya pada Mita.
Mita meneguk botol air itu masih dengan hela
