Too Young To Marry - 115

1131 Words

Suara deru mobil di depan halaman rumah membuat Mita yang sedang menata makanan di meja makan mengernyitkan dahi. Dia tidak beranjak untuk melihat dan hanya mendengarkannya saja dengan seksama. Terdengar suara bantingan pintu mobil yang terdengar jelas. Tak lama setelah itu terdengar suara ketukan pintu dan barulah Mita bergegas untuk membukanya. “Ternyata kamu!” tukas Mita. Daffa tersenyum. “Hai … maaf ya, aku pulangnya telat.” “Kamu pulang sama siapa?” “Oh itu … tadi Amira kasih tumpangan. Aku udah nyuruh dia buat singgah dulu, tapi katanya dia juga ada urusan mendadak.” Mita hanya mengangguk, tapi otaknya kini mulai berpikir. Bukankah rumah Amira dan rumahnya beda arah? Atau Amira memang punya keperluan lain? Mita tidak mau berlama-lama memikirkan tentang hal itu dan langsung men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD