Chapter 31

1236 Words

Alana memasuki ruang rawat inap kedua orangtuanya. Ia melangkah perlahan, sembari menutup mulut dengan tangannya. Melihat Papa dan Mamanya yang berbaring di ranjang rumah sakit, membuat hatinya mencelos. Ia sedih melihat kedua orangtuanya bernapas sambil mengenakan selang bantuan pernapasan. Ranjang mereka berdampingan, seolah tidak ingin terpisahkan barang sedetik saja. Alana mendekati ranjang itu lalu duduk di antara keduanya.   "Ma, Pa, Alana datang. Maafin Alana ya karena telat sampainya. Tadi sedang ada perlombaan basket di sekolah," ucap Alana sembari tangannya menggenggam pinggiran ranjang kedua orangtuanya itu. Matanya berkaca-kaca, namun ia tahan. Ia tidak ingin terlihat menyedihkan di depan Papa dan Mamanya. "Hari ini meskipun perlombaan berjalan lancar, tapi tadi pagi masi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD