Mereka pulang menjelang senja. Sebelum kembali ke rumah, mereka mampir dulu ke rumah keluarga Ramadan, untuk berpamitan pulang. . Karena hari sudah senja menjelang magrib, Andra tidak berlama-lama di sana. Ia, dan Cici berpamitan pulang pada semuanya. Rara tua mengantarkan mereka sampai ke teras rumah. "Dapat berapa ronde?" bisik Rara pada Andra. Spontan tawa Andra pecah. Cici melongo mendengar tawa Andra. "Acil tebak," sahut Andra "Lebih dari tiga," tebak Rara. Tawa Andra kembali pecah. Cici menatap penasaran karena keduanya bicara dengan berbisik-bisik. Rara tersenyum kepada Cici. "Sehat-sehat ya, Ci. Rajin minum jamu, biar tenaga kamu tidak tekor." "Tenaga tekor bagaimana, Bu?" Cici bertanya bingung. "Tiga ronde saja capek, apalagi lebih dari itu," sahut Rara. Wajah Cici mer