"Pak, bisa lebih cepat nggak? Soalnya saya lagi berburu waktu," pintaku kepada supir taksi untuk lebih cepat mengemudikan mobilnya, jarum jam sudah menunjukkan pukul 8 malam dan aku masih terjebak macet. "Macet parah mbak, mbak tahu sendiri jalanan ibu kota suka macet apalagi hujan turun sejak sore, yah gini deh jadinya macet dan macet," balas pak supir, iya sih tapi rencanaku bisa gagal total kalau jam 9 aku tak kunjung sampai di rumah, Gibran G keburu pulang dan rencanaku bisa gagal total. "Iya sih," kataku dengan pasrah dan berharap kota Jakarta bebas macet sama saja seperti mengharapkan Gibran G membuang semua binatang peliharaannya, nggak akan pernah mungkin terjadi kecuali kiamat datang. Aku melirik kantong-kantong belanjaan yang berada di sampingku, aku harap Gibran G