Part 44. Kamu Tertalak, Bening Syalia Suci!

1200 Words

Suci Hari sudah jelang sore saat usai eyang dimakamkan. Sampai sekarang kak Rafi belum juga muncul. Entah dia di mana. Mama dan papa sudah lelah coba menghubunginya. Sedangkan aku? Entah sudah berapa puluh pesan w******p ataupun panggilan tak terjawab yang aku lakukan. Aku usap perutku perlahan. Tidak hanya kaki dan fisikku yang lelah, tapi mentalku sangat terpengaruh dengan kepergian eyang yang mendadak juga menghilangnya kak Rafi. Ketakutanku akan terwujudnya ucapan kak Rafi yang akan menceraikanku usai eyang meninggal, memerparah rasa lelahku. Aku duduk dengan kaki selonjor, kulihat sekilas, kakiku mulai bengkak. Entah karena kelelahan berdiri saat di pemakaman atau karena efek kehamilan. Sungguh, aku lelah lahir dan batin. Beberapa kali aku usap air mata yang meluruh tanpa suara is

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD