Part 42. Dan Terjadi Lagi?

1499 Words

Rafi Pagi hari aku terbangun dengan kepala terasa pusing. Setelah mandi, aku menuju ruang makan. Ternyata semua sudah berkumpul termasuk eyang yang tampak pucat. Aku menuju ke arah eyang, mencium punggung tangan, kedua pipi juga keningnya. “Eyang masih demam ya?” tanyaku, merenggangkan pelukanku. “Sedikit, tapi membaik setelah melihat kalian semua berkumpul. Makanlah dulu Raf, hanya kamu yang belum sarapan. Tadi Suci enggan membangunkanmu, katanya kamu susah tidur semalam ya? Ada apa?” tanya eyang padaku, tapi aku tidak mau menjawab jujur pertanyaan itu. “Tidak apa-apa eyang, mungkin karena terlalu lelah setelah perjalanan kemarin.” Aku menuju meja makan dan sarapan seorang diri. “Rayan, gimana kabarmu, nak? Jangan lagi bepergian jauh ya, kasian ibumu.” Ucap eyang pada Rayan. “Iya e

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD