39: PERTANDA YANG TERABAIKAN

1139 Words

London, tiga bulan kemudian. Borne – shirtless – melangkahkan kakinya menuju dapur dengan menenteng tablet kesayangannya. Waktu masih menunjukkan pukul enam pagi, sementara Meta yang akan menempuh ujian akhirnya hari ini sudah berteriak memanggil seisi rumah. "Kok lo baru bangun?" tanya Ian. "Udah bangun dari subuh kok." Jawab Borne singkat. Netranya masih terpaku pada layar tablet tempatnya membuat simulasi rumah sederhana. "Ada Debby?" tanya Ian lagi. Borne mengangguk. "Datang jam empat pagi tadi. Masih tidur." "Ne..." panggil Dirga. "Hmm." "Mau sampe kapan kayak gitu? Lo ga ada niat biar bener?" Borne mematikan tabletnya, menatap lekat Dirga. "Gue belum pernah gituan, Ga." "There's always a way, man!" sindir Ian. "Gue ga bahas itu! Dan gue ga bahas cara apa yan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD