“Aku lupa belum membawa ini.” Jota melangkah menuju ke arah meja, untuk mengambil kunci pintu kamar.
“Kamu mau ke mana sebenarnya?” Jihan meraih pinggangnya menggunakan kedua lengannya, wanita itu berusaha bersikap mesra seolah juga mencintainya sama yang dilakukan Jota padanya. Jota mengusap kepala Jihan, pria itu mengukir senyum tipis pada bibirnya. Jota tidak mengatakan kalau pria itu hendak pergi ke mana. Dia meninggalkan Jihan begitu saja di dalam kamar hotel tersebut sama seperti sebelumnya. Jihan menutup kembali daun pintu kamarnya, wanita itu bersandar pada balik pintu. Jihan mengalihkan perhatiannya pada lubang angin yang telah menutup sempurna semenjak Gerald naik ke atas beberapa menit yang lalu. Tidak ada tanda-tanda kalau Gerald masih berada di atas atap kamar tersebut.
“D
