"Aku kesal sekali Ric." Masih merebahkan kepalanya di atas meja. "Kenapa kamu seperti merasakan dunia sudah kiamat?" Tanya Erico tidak mengerti. "Ric, jika aku tidak kembali ke rumah Ardy si pria najis itu! apakah aku akan dipecat?!" Tanyanya was was. "Apa kamu bilang?! Pri, pria najis?!" Erico benar-benar terkejut mendengar Jihan menyebut Bos besarnya sebagai pria najis. "Aku pikir, si bos sudah berbuat sesuatu hingga membuatnya marah seperti ini." Berfikir dalam hatinya sambil garuk-garuk kepala. "Jihan?" "Hum." Masih merebahkan kepalanya malas menjawab. "Kamu ingat kasus yang kita tangani kemarin?" Tanya Rico dengan mimik wajah serius. "Kenapa memangnya?" Tanya Jihan tidak mengerti. "Kita kemarin sudah menangkap semua anteknya, tapi bos besarnya tidak memiliki jejak sama sekali