"Pria bangkai sepertimu, meskipun digratiskan di dunia ini. Takkan pernah laku." Seru Jihan tanpa tanggung-tanggung. "Aku akan membuatmu menyesal sudah menghinaku seperti ini!" Jota melangkah keluar dari dalam kediaman Jihan. Jihan merasa lega ternyata pria itu pergi begitu saja dari dalam kediamannya. Kini sisa undangan tersebut, dia harus datang ke kediaman pria itu untuk menerima hadiah dari Jota. "Aku tidak perlu risau, toh aku tidak punya siapa-siapa lagi di sini. Tidak ada Nenek, tidak ada Ayah atau Ibu. Saudara juga tidak ada." Gumam Jihan seraya menjatuhkan tubuhnya hingga rebah di sofa. Jihan meraba sudut sofa ada card yang tertinggal di sana, atau memang sengaja ditinggalkan oleh Jota untuknya. "Kartu kredit no limit?" Gumam Jihan seraya membalik kartu tersebut. Ada sandi d

