Jadi, apakah yang aku lakukan sudah suatu keputusan yang tepat? Bianca yang dulu sangat ingin mempertahankan Dion untuk tetap ada disisinya kini justru ingin melepaskannya. Tapi kenapa air mata tidak berhenti mengalir dari matanya? Seolah dia tidak benar ingin ini semua terjadi. Seolah dia masih ingin menulikan telinganya dari apa yang ia dengar dari Dion yang bahkan tidak pernah menganggapnya ada. Jadi, semua yang dia katakan kepadanya bahkan di depan kedua orang tuanya beberapa waktu lalu adalah omong kosong belaka. Ah, ada satu lagi kekacauan yang harus ia bereskan. Yang sialnya kini seorang diri. Oh God! Jadi apa yang harus aku katakan kepada mereka? Rasanya Bianca tidak pernah siap untuk mengatakan kebodohan yang telah ia lakukan kepada mereka. Dari balik kemudi mobil yang