Raila - 13

2617 Words

Pagi yang buram. Bukan cuacanya, tapi hati gue yang lagi suram. Bagaimana tidak, maksud hati nyari tempat yang lebih baik dari kontrakan mini punya Bu Saodah, eh malah kepentok di rumah Neneknya Dani. Ya, akibat drama Bos menyebalkan itu, yang menjadikan gue kayak barang – jadi kado ulang tahun. Huh, Nenek malah ngotot kalau gue mutlak kadonya yang harus dia bawa pulang. Bayangkan saja, jam 4 pagi kayak gini, gue harus sudah bangun. Alasannya aneh, katanya takut rezekinya keburu dipatok ayam. Lah, sejak kapan gaji gue rebutan sama ayam? Ada-ada saja! “Hei! Itu telurnya dikocok yang bener! Ngaduknya pake tenaga! Lemes gitu!” Nah kan, baru aja gue omongin dalam hati, udah ngajak ngerusuh lagi tuh nenek-nenek. Ya, ya, gue emang payah masalah dapur. Dan hari ini gue disuruh Nenek ter-update

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD