Keesokan harinya Bryan dan Meli kembali memulai aktivitas mereka masing-masing. Meli akan kembali masuk kuliah sementara Bryan kembali melakukan syuting film terbarunya. Pukul enam pagi mereka berdua sudah duduk di meja makan untuk sarapan.
“Kamu berangkat ke kampus naik apa, Mel?” tanya Bryan, memandang Meli yang sedang menghabiskan sarapannya.
“Naik taksi, kak,” sahut Meli, singkat.
“Kamu nggak bisa naik mobil, Mel?” tanya Bryan, ingin tahu.
“Enggak, kak. Mama nggak mengizinkanku menyetir mobil,” jawab Meli.
“Jadi selama ini kamu selalu berangkat bersama Mama Fani?” tanya Bryan lagi.
“Iya, kak.”
“Kamu nggak ingin berangkat bersamaku, Mel?” tanya Bryan, menawarkan diri untuk mengantar Meli ke kampus.
“Enggak, kak. Kuliahku mulai jam sembilan, terlalu pagi kalau aku berangkat bersa
