Rencana Licik

1018 Words

Hiro merasa lega saat jam kerjanya selesai. Dirinya bermaksud menunggu Navia di tempat parkir. Berpisah beberapa jam dengan wanitanya itu membuat Hiro ingin segera bertemu, sekedar memeluknya dalam waktu yang lama atau memberikan kecupan manis di bibir Navia yang tipis. Sesuatu terjadi. Saat Hiro keluar dari ruang kerjanya, Melly telah menunggu di samping pintu dan menghalangi langkahnya. Hiro menunjukkan sikap tak nyaman. Wanita itu justru terus menatapnya tanpa henti, membuatnya jengah. "Ada apa lagi? Aku sudah menjalankan tugasku kemarin dan sekarang bukan jadwal pemeriksaan nenek. Jadi untuk apa kamu menemuiku?" Hiro mengatakan itu dengan nada tidak ramah. Dia memang tidak ingin terus-menerus berurusan dengan Melly. "Apa kau lupa, ini hari ulang tahun nenek. Beliau mengundangmu unt

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD