Nayla segera menjauhkan diri—berbalik membelakangi Raivan. Katakanlah Nayla terlalu percaya diri, tapi dia tidak siap malam ini. Saat sebelumnya ingin dirinya dimiliki seutuhnya, kenapa saat ini Nayla meragu? Tidak, tepatnya … bolehkah Nayla memberikan yang pertama untuknya pada Raivan yang mencintainya, meski hanya separuh cinta? Karena Nayla tahu, separuh cinta lagi milik Raivan itu untuk Salsa. Namun, nyatanya sampai saat ini cinta Raivan utuh untuk Salsa. Boleh ‘kan Nayla merasakan sentuhan karena cinta, bukan karena nafsu sesaat? Seketika, Raivan merapatkan pelukannya dari belakang. Helaan napasnya terasa hangat di kulit leher Nayla, membuat gadis itu memejam lebih erat. “Aku tidak akan menyentuhmu sampai kamu siap, Nay,” bisik Raivan. Darah Nayla berdesir mendengarnya. Ada keheni

