Nayla tidak sempat berkenalan dengan wanita yang bersama Tsabit. Ia buru-buru pamit mengangkat telepon dari Raivan. Wanita itu pun pamit usai meminta Tsabit menunggunya karena dia masih ada satu penanganan dadakan. “Mas, kamu bilang apa soal aku dan Tiwi ke Nayla?” tanya Tsabit pelan. Suaranya terdengar ragu, tapi cukup jelas menunjukkan kegelisahannya. Rafa tidak langsung menjawab. Tatapannya tertuju pada Nayla yang sedikit menjauh, menerima telepon dengan suaminya. “Nggak ada,” jawab Rafa akhirnya, tenang. Satu jawaban pendek yang membuat Tsabit menghela napas lega. Namun, kelegaan itu tak berlangsung lama. “Aku suruh dia tanya langsung ke kamu,” tambah Rafa santai. Tsabit mengerucutkan bibir, berdecak kesal, tidak suka dengan lanjutan kalimat kakak sepupunya. Tsabit mendesah panjan

