Butuh waktu seminggu bagi Mikayla untuk diperbolehkan pulang dari rumah sakit selama masa bedrest-nya. Namun bahkan setelah sehari berada dirumah untuk semakin memulihkan diri, Mikayla sudah harus berangkat bekerja lagi. Bahkan Zeev yang mengantarkannya pagi ini sampai tak berhenti mengomel. “Pokoknya nanti kalau merasa nggak kuat waktu kerja, hubungin aku. Nanti aku langsung berangkat ke kantor jemput kam—hmph!” Zeev langsung melotot saat mulutnya disumpal dengan potongan kecil semangka yang Mikayla bawa sebagai bekal ke kantor. “Mikayla,” “Sampai kapan sih kamu mau ngomel terus?” tanya Mikayla sambil asik mengunyah semangkanya ketika di perjalanan, sedangkan Zeev sambil menyetir mobil. “Aku kan khawatir.” Jawab Zeev. Mikayla meliriknya sambil menahan senyum. Suaminya yang dulu di