Mobil Ariana berhenti tepat di depan gedung megah dan bertingkat tinggi. Ariana berjalan memasuki gedung tersebut dengan memakai dress hitam di atas lutut dengan tali spageti yang menggantung di pundaknya serta sedikit belahan di samping pahanya. Ariana tampak begitu seksi malam ini.
Menunjukkan kartu vip kepada penjaga hotel. Kedua penjaga hotel tersebut langsung membuka jalan untuk Ariana memasuki lift khusus yang membawa wanita itu ke lantai di mana pesta itu di selenggarakan.
Pintu lift terbuka, suara dentuman musik keras langsung terdengar. Lampu kerlap-kerlip berwarna-warni turut meramaikan suasana serta menyinari ruangan remang-remang ini. Yah, acara pesta itu diadakan disini. Di sebuah klub mewah yang terdapat di lantai atas hotel berbintang ini.
Seperti yang dikatakan Keisha bahwa pesta ini dihadirkan orang-orang penting. Tidak hanya artis, model, selebgram saja yang diundang tetapi para pembisnis juga hadir. Dan tentu saja, pemilik dari pesta mewah ini bukanlah orang biasa. Dia adalah Kelly Clakson, seorang desainer pakaian, tas dan sepatu dari brand terkenal yaitu KC. Siapa yang tidak tahu brand terkenal itu? Semua orang pasti tahu brand ini, tiap mereka luncurkan produk terbarunya selalu sold out dalam sekejap walaupun dengan harga yang begitu fantastik.
Maka saat Ariana mendengar siapa undangan yang akan di hadiri olehnya malam ini, dirinya begitu marah terhadap Sally. Bagi Ariana pekerjaan dan urusan pribadi tidak bisa disama ratakan. Walaupun Sally adalah sahabatnya sendiri akan tetapi jika berurusan dengan pekerjaan, Ariana akan bersikap profesional. Sally yang sudah lama mencangkup sebagai sekretarisnya harusnya tahu apa yang dia tidak suka jika bersangkutan dengan pekerjaan.
"Ariana," panggil seseorang dan itu adalah Keisha. "Kamu sudah datang." Ariana pun menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. "Sudah ketemu dengan Mrs. Kelly?" Gelengan kepala Ariana pun menjadi jawaban atas pertanyaan wanita imut itu. "Kalau begitu, ayo ku bawa kamu pergi menemui Mrs. Kelly."
"Mrs. Kelly, lihat siapa yang bersamaku," ujar Keisha dengan nada girangnya.
"Oh my god! Ariana Gorce, my gorgeous girl," sambut Mrs. Kelly yang langsung melakukan cepika cepiki pada Ariana.
"Thank you for invited me, your party's so awesome." puji Ariana.
Mrs. Kelly pun tertawa mendengarnya. "Thank you Dear, hope you enjoy the party."
"Sure." jawab Ariana dengan senyum cantiknya. Setelah itu para wartawan meminta foto mereka berdua dan dengan senang hati, mereka melakukannya dengan beberapa pose.
Ariana menikmati pesta itu sambil mencengkrama dengan teman-teman model dan artis lainnya. Ariana pun meminta ijin pada teman-temannya untuk pergi mengambil minum lagi. Sambil menunggu minumannya di buat, wanita itu memainkan ponselnya untuk melihat apa notif dari Jordan. Ternyata tidak ada, raut sedih langsung tercetak di wajah Ariana. Mungkin pria itu sedang berkutat pada pekerjaannya hingga lupa bahwa ia telah memiliki kekasih, itu yang selalu terlintas di otak wanita cantik itu.
"Pria itu sudah datang, bersiaplah."
Pandangan mata Ariana teralihkan ketika tak sengaja mendengar pembicaraan disekitarnya. Dilihatnya kedua wanita yang sedang sibuk membenahi diri. Tunggu, sepertinya Ariana pernah melihatnya kedua wanita itu. Berpikir sejenak dan Ariana pun mengingatnya. Cafe, yah benar. Kedua wanita yang membuatnya jijik setelah mendengar pembicaraan kotor mereka.
"Bagaimana?" tanya wanita bergaun merah dengan potongan belahan d**a yang begitu rendah bahkan batas gaunnya sangat minim jika ia sedikit menungging saja maka c*****************a itu akan terlihat jelas.
"Perfect," jawab satunya lagi yang adalah temannya yang bergaun hitam.
Tiba-tiba suara pekikan terdengar dari para wanita. Ariana pun menarik salah satu alisnya sambil meminum tequilanya. Dapat ia lihat seorang pria tinggi bertubuh kekar dalam balutan jas mewah berwarna hitam berjalan menghampiri Mrs. Kelly. Ariana tidak dapat melihat jelas tampang pria itu dan wanita itupun tidak ingin mencari tahu bagaimana rupa pria yang menjadi pusat perhatian dan pembicangan pesta ini.
"Tidak ikut untuk mendekati pria itu?" tanya pria bartender yang bernama Leo.
"Tidak," jawab Ariana dengan gelengan kepalanya.
"Serius?" pekik Leo yang mendapat tatapan jengah sembari memutar kedua bola matanya dan itu membuat pria berkulit sayo itu terkekeh. "Untuk apa aku mendekatinya. Jangan lupa, aku sudah memiliki Jordan."
"Semua juga tahu kamu sudah memiliki Jordan tapi tidak salahnya menyeleweng sedikit."
"Aku tipe yang setia, cukup Jordan untuk selamanya."
"Semua juga bilang begitu awalnya. Tapi, setelah bertemu dengannya."
"Siapa?" tanya Ariana dengan pria yang dimaksud Leo.
"Ck! Tentu saja pria yang disana," ucap Leo sambil menunjuk pria yang dikerumuni oleh wanita.
"Oh." Leo melongo. "Hanya oh?" tanyanya. Ariana pun menganggukkan kepalanya. "Kenapa?" tanya wanita itu dengan raut wajah bingungnya.
Leo menggelengkan kepalanya, pria itu melompati meja bar di depannya dan mengambil tempat duduk di sebelah Ariana. "Apa kamu tahu siapa pria itu?"
Ariana pun melirik sebentar ke arah kerumunan itu, ia masih tidak dapat melihat jelas rupa pria itu. "Tidak." Leo pun kembali melongo dibuatnya.
"Astaga Ariana! Kamu pasti bohong, masa kamu tidak mengenalnya."
"Aku tidak bohong Leo," ucap Ariana dengan jujur, ia memang tak mengenal pria itu dan tidak ingin mengenalnya.
"Oh come on, aku tak percaya masih ada yang tidak mengenal Roni Walker sampai detik ini." Leo pun tertawa dan itu membuat Ariana merasa bodoh. Wanita itu langsung menghabiskan minumannya dalam sekali teguk. "Terserah ... tertawalah sepuasmu," cetus Ariana yang langsung pergi meninggalkan Leo di bar. Cukup sudah berpestanya, saatnya pulang. Itu yang ada dipikiran Ariana sekarang.