Believe Me...-1

1020 Words

“Bisa saya bicara dengan Amira?” tanya Dilan dalam nada suara yang tenang menanggapi Kaflin yang sudah bernada tak senang. “Tidak! Kamu bisa sampaikan apa pun pada saya.” Tegas Kaflin. “Baiklah, kalau begitu nanti saja. Saya akan menelepon Amira lagi setelah ia ada—“ “Apa sesuatu yang mau dibicarakan terlalu privasi sampai kamu tidak mau mengatakannya pada saya?” “Oh bukan begitu.” “Lantas, apa?!” semprot Kaflin. Amira mendekat, kemudian mengambil ponselnya dari Kaflin. Tindakan yang membuat Kaflin terdiam, “berikan!” “Tidak, Mas! Jangan bertingkah seperti ini!” omelnya, tingkah Kaflin kalau lagi cemburu sungguh memalukan, “aku akan bicara dengan Dilan.” “Amira..” dia menggeram kesal, sang istri tidak hiraukan. Ia berbalik dan mematikan suara kerasnya. “Dilan, ini aku.. maa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD