Kamu, masa depanku-2

994 Words

Ami paham, tidak ada yang suka harus minum obat pahit setiap hari. Dia tiba-tiba mengingat Shenna yang mengatakan hal sama dengan Mamah. Orang yang terlalu sering bahkan setiap hari makanan obat pasti lama-kelamaan lidah akan tidak lagi bisa merasakan pahitnya. “Mah, jangan putus asa.” Bisik Ami. Lantas ia berdiri meminta pada susternya untuk memberikan piring obat serta gelas padanya. Ami memegangi gelas, membantu Fani dengan sabar, meminum obatnya. “Terima kasih, Mah.” Ucapnya, mengapresiasi Fani yang masih mau berjuang untuk dirinya sendiri. Sama seperti dulu. Setiap kali Fani berhasil minum obat, bukan Fani yang berterima kasih pada Ami justru sebaliknya. “Mamah mau ke luar, di taman seperti dulu kamu temani.” Pinta Fani. Ami menatap susternya. Bukan hanya Fani, Amira juga meri

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD