“Mas!” omel Amira, yang diomeli malah hanya cengar-cengir. Dia menatap Angel tidak enak, “Sorry ya, Angel.” “Tidak apa, Ka. Saya sering menemani perjalanan pasangan bulan madu. Tenang saja.” Angel tersenyum menenangkan. “Hasil fotonya bagus.” Dia menunjukkan. Ami mengangguk sembari pipinya memanas. Ami kemudian merasakan pelukan Kaflin, keduanya memandang pada langit senja yang sangat menawan. Ami menoleh dan mencium pipi Kaflin, “thank you sudah ajak aku ke tempat indah ini.” Dia terharu, matanya berkaca-kaca. Amira merasa sangat-sangat beruntung. Kaflin mengeratkan pelukan, “sama-sama.” Angel mengangkat kamera dan mengambil potret, mendapatkan potret romantis natural yang tiada duanya. “Ini belum lihat Aurora tetapi kamu sudah terharu begini.” Ucap Kaflin, menyeka air mata Ami.