Buku Lama-1

1032 Words

“Aku sudah tampan belum, sayang?” Seruan suara suaminya membuat Ami yang sedang mengancingkan pakaiannya segera berbalik, mendapati suaminya berdiri gagah dalam balutan setelan pakaian biru. Celana dan jasnya lebih gelap, sementara kemejanya berwarna biru. Kaflin memakai kaca mata. Memberi ekspresi wajah menunggu pujian terlontar dari mulut sang istri, Ami tersenyum dan mengangkat tangan untuk memberi ibu jarinya. Ruas bibir Kaflin tertarik membentuk senyuman yang lebar. “Iya?” masih memancing untuk diakui secara lisan. “Iya. Udah sana Mas.. nanti terlambat!” Malam kedua mereka di Singapura, setelah sebelumnya Ami di ajak dinner lalu mereka jalan-jalan tak jauh dari sekitar hotel, lebih memilih berjalan kaki. Semua terasa menyenangkan. Ternyata, Kaflin cukup mengenal tempat-temp

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD