[Dear Doctor 2] Sedang Akur?

1311 Words

Lea mengambil sebuah vitamin dan menelannya, meneguk air untuk mendorong masuk. Bertepatan ponselnya berbunyi, ia meletakan kembali gelas. Panggilan masuk dari Mentari Catrina—sang Ibu yang masih menetap di Sydney. Hanya tinggal berdua dengan adik laki-laki yang terpaut usia enam tahun dengan Lea. “Ma,” “Hai, sudah di rumah?” “Ya, tadi di jemput Hamish.” Menyebut nama pria itu, mengingatkan Lea akan rasa kesal. Hamish memang memiliki sikap tidak baik padanya, Lea tidak pernah pedulikan tapi berbeda bila menyinggung satu hal sensitive dalam hidupnya. Tentang masa kecil, dan orang tuanya. “Di Sydney sudah pukul dua, kan? Mama kok belum tidur? Lagi overthinking?” Suara tawa terdengar dari sang Ibu, “Mama justru sudah tidur dari jam sepuluh, lalu terbangun dan ingat kamu. Kangen,”

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD