Istirahat pun tak bisa tenang sampai akhirnya Kaflin tetap putuskan pergi ke rumah sakit meski pun belum istirahat sama sekali, sementara Ami tidak diizinkan ikut. Ami tetap di rumah, istirahat. Belum ada yang kembali bahkan hingga menjelang malam. Sampai-sampai Ami belum membongkar koper yang ia bawa. Padahal saat masih di Finlandia, ia sudah berencana begitu sampai Jakarta, akan mengatur buah tangan yang mereka bawa lebih dulu. Sementara yang lain belum sampai, tentu lebih lama. Keinginan itu lenyap setelah dapat kabar Fani. Mereka adanya terus terselimut rasa khawatir. Berusaha memejamkan mata pun rasanya untuk Ami sulit, walau pada akhirnya ia tetap bisa tidur tak sampai satu jam. Terbangun, keluar kamar hanya ada para pekerja rumah. Dari mereka juga Ami dengar kejadiannya. Fani mu