14. Peri Baik Hati

1505 Words

Domi tidak sadar jika ia jatuh tertidur begitu saja saat menunggui Sena mandi. Ia terbangun ketika mendengar suara petikan gitar yang mengalunkan melodi Happy Birthday. Perlahan Domi membuka matanya dan terkejut ketika melihat Sena duduk di sofa yang tadi didudukinya, dengan gitar di tangannya dan sebuah kue ulang tahun di atas meja. Domi mengerjap beberapa kali, ia berpikir mungkin pada kerjapan yang kesekian frame dalam pandangannya akan berganti. Namun sudah berkali-kali ia mengerjap, gambaran yang dilihatnya tetap sama. Sena masih di sana, masih memetik gitar, dan masih memandanginya. "Happy birthday," ucap Sena di akhir permainan gitarnya. Domi masih diam saja. Bahkan masih tetap berbaring seperti orang linglung. "Kamu kenapa diam saja? Ayo, duduk! Tiup lilinnya." Sena heran melih

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD