Srsss….
Bunyi shower terdengar diiringi gemericik air di dalam kamar mandi. Saat ini Aro tengah berada dalam kamar mandi membersihkan diri. Sudah satu bulan ia menjalani kehidupan rumah tangga namun selama itu juga tak ada perubahan dari Aurora. Tangannya terlihat terkepal dan menekan dinding dimana sorot matanya menunjukkan kemarahan. Ia merasa harga dirinya sebagai laki-laki seperti diinjak-injak. Aurora memang melakukan tugasnya sebagai seorang istri, menyiapkan keperluannya, memasakkannya setiap hari, membersihkan rumah bahkan melayaninya di atas ranjang. Tapi itu tidak cukup karena Aurora layaknya benda mati. Seperti yang Aurora katakan, ia memang bisa memiliki raganya, tubuhnya, tapi tidak bisa memiliki hati dan jiwanya.
“Argh!” Kepalan tangan Aro memukul dinding dengan keras. Ia
