Bab 3

729 Words
Naya bersembunyi di rumah mewah yang letaknya bersebelahan dengan rumahnya, demi menghindari Ezi. Yah, saat kedua orang tua Ezi tau kalau Naya dan Ezi telah bercerai, mereka murka dan meminta agar Ezi mencari keberadaan Naya, bahkan meminta agar Ezi bisa membawa Naya kembali. Ezi yang tidak menemukan keberadaan Naya di rumah yang sudah di tunjuk oleh anak buah papanya, kembali pulang karena tidak bertemu dengan Naya, dan hanya mendapati tempat tinggal yang kosong. Naya pun kembali ke rumahnya sendiri setelah memastikan Ezi dan orang-orangnya sudah pergi. karena Naya sudah tidak punya uang tabungan lagi, Naya memutuskan untuk mencari pekerjaan. Naya pagi-pagi sekali sudah berangkat untuk mencari kerjaan, dan setelah seharian penuh Naya mencari pekerjaan, Naya memutuskan untuk pulang, dan menunggu panggilan untuk interview, barangkali ada yang menerima dirinya untuk bekerja. Karena Naya merasa kelelahan, setelah seharian mencari pekerjaan, Naya memutuskan untuk langsung tidur. Jam 11.00 malam Naya dibuat kaget saat mendapat telepon dari orang yang tidak dikenal. Awalnya Naya merasa ragu untuk menerima panggilan masuk tersebut, takut nomor itu ada kaitannya dengan pencarian Ezi. Tapi karena Naya penasaran, akhirnya Naya menerima panggilan masuk tersebut. Naya langsung bersorak gembira saat Naya mendapat kabar Kalau besok ia harus interview, dan Naya benar-benar merasa sangat senang, berharap interview besok berjalan dengan lancar, dan dirinya tidak jadi pengangguran. Pagi-pagi sekali Naya sudah bersiap untuk menuju ke gedung perusahaan, untuk melakukan interview. Dengan penuh semangat Naya melihat gedung perusahaan yang menjulang tinggi itu, dengan senyuman yang tidak pernah pudar dari bibir seksinya. " Aku tidak percaya kalau aku benar-benar bisa masuk ke gedung perusahaan besar ini. Dulu Memang aku pernah menginginkan bekerja di gedung perusahaan ini, tapi tidak kesampaian. Semoga aja hari ini lancar. "Gumam Naya memberi semangat pada dirinya sendiri, karena dulu Naya sempat bermimpi untuk bekerja di gedung perusahaan paling besar di kotanya, tapi gagal karena harus menikah dengan Ezi. Di saat Naya Tengah memberi semangat pada dirinya sendiri, tiba-tiba ada seorang wanita yang menepuk pundak Naya dengan pelan, dan kebetulan wanita itu adalah orang yang memiliki tujuan yang sama seperti Naya, yaitu untuk interview. "Mau interview ya? "tanya Sonia, yang langsung dijawab dengan anggukan kepala serta senyuman manis oleh Naya. "Kalau gitu kita bareng yuk masuk, aku tahu mana ruang HRD. "Kata Sonia mengajak Naya masuk bareng, membuat Naya tersenyum, dan merasa senang karena belum kerja saja orang yang ingin masuk ke perusahaan besar itu ternyata ramah semua. Akhirnya mereka berdua masuk ke gedung perusahaan besar itu, dan langsung diarahkan pada pihak HRD. Setelah itu wawancara HRD pun berlangsung, untuk mengenal kandidat secara umum, seperti karakter, kemampuan soft skill, latar belakang pendidikan, pengalaman kerja juga dan lain sebagainya, HRD lah yang bertindak sebagai penyaring awal. Lalu setelah itu baru berlanjut ke tahap berikutnya, hingga selesai dan berakhir pada penawaran kerja dan ternyata Naya langsung mendapatkan tawaran untuk menjadi asisten CEO, yang tentu saja tawaran tersebut sempat membuat Naya menganggap dirinya sedang bermimpi. Namun meski Naya diberi penawaran untuk menjadi asisten CEO, pekerjaan Naya tidak sepenuhnya menjadi asistensi karena sebenarnya CEO sudah memiliki asisten pribadi. Bisa dikatakan Naya hanya sebagai selingan saja. Dan penuh semangat, Naya langsung bersorak gembira dan berpelukan dengan Sonia karena mereka bisa bekerja mulai besok. Karena Naya bisa mulai bekerja besok, jadi setelah wawancara Naya memutuskan untuk langsung pulang, dan menyiapkan pakaian formal yang akan dipakai untuk besok, yang pas sebagai asisten CEO. Namun sayang, saat Naya ada di dekat rumahnya, Naya tidak sengaja melihat mobil Ezi berada di depan rumahnya. Karena Naya tidak ingin kembali berurusan dengan Ezi atau bahkan keluarganya, akhirnya Naya memutuskan untuk pergi ke rumah tetangganya, yang bersebelahan dengan rumahnya, untuk bersembunyi karena Naya juga pernah bersembunyi di rumah tetangganya tersebut dan itu berhasil tidak diketahui oleh Ezi. Artinya Naya menjadikan rumah tetangganya itu sebagai tempat persembunyian paling aman. Saat Naya berlari untuk masuk ke rumah tetangganya, salah satu orang-orang Ezi melihat Naya, hingga dengan cepat mereka semua langsung mengejar Naya membuat Naya bener-bener panik. Naya langsung masuk ke dalam rumah tetangganya tersebut dan bahkan sampai masuk ke dalam kamarnya, dan Naya sampai menguncinya dari dalam saking paniknya. Ternyata, rumah yang Naya anggap sebagai rumah kosong atau tidak ada penghuninya, ternyata pemiliknya ada di kamarnya, bukan benar-benar kosong seperti dugaan Naya selama ini. Naya dibuat terkejut mendengar suara seorang pria yang begitu sangat dewasa, baru keluar dari kamar mandinya dengan hanya menggunakan handuk putih yang melilit di pinggangnya. Degh "Dia kok tidak asing..."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD