HAPPY READING *** Medina menahan isak tangisnya membebamkan wajahnya di bantal, ia masih mendengar suara ponselnya bergetar. Ia lalu mengambil ponselnya kembali di laci. Jujur ia tidak kuasa melawan mas Tibra tadi di bawah. Yang di ucapkan mas Tibra benar adanya. Namun hatinya juga tidak bisa berbohong bahwa ia sangat mencintai Dewa. Medina menatap ke arah layar ponsel, “Dewa Calling” nama itu masih menghubunginya berulang kali. Medina mengusap air matanya. Ia lalu ia menggeser tombol hijau pada layar, dan meletakan ponsel itu di telinga kirinya. “Iya, halo.” Dewa bersyukur bahwa sang kekasih mengangkat panggilannya,“Sayang, bagaimana keadaan kamu?” tanya Dewa dibalik speaker ponselnya. “Aku baik-baik saja,” ucap Medina pelan, ia menahan isak tangisnya. Ia mengambil tisu dan mengu