“Jangan sedih gitu, kan nanti kakak juga lanjut kuliah S2 di Amerika nyusul adek,” ucapan Atalia membuat Inara menoleh, sepertinya sang ibu salah paham dan mengira dirinya sedih karena Aksara akan pergi. Padahal dia sedang penasaran siapa yang ditiduri adiknya itu. “Habis dari sini mau ke kampus?” “Heem, Pak Agra juga katanya kangen. Mau keliling disana sambil nemenin Kakak.” Begitu melihat sang suami selesai bicara dengan Papanya, Inara memberikan senyuman manis. “Jalan-jalan dulu yuk sebelum ke kampus? Bosen di apartemen mulu.” Aksara juga mau mengantar Mamanya ke rumah teman. Agra mengangguk menyetujui, Inara langsung pergi ke kamarnya di atas mengganti dengan tas yang lebih besar, sekalian mendekati Aksara yang terus menghindar sejak tadi. “Dek?!” “Sumpah, Kak. Gue gak inget siapa