"Ku perhatikan beberapa hari belakangan ini kau terlihat lebih banyak diam." Di salah satu coffe shop, selesai mengikuti rapat, Edgar dan Kaivan tampak duduk bersama untuk bersantai. Beberapa menit berselang, hadir Samuel yang juga turut bergabung. "Mungkin karena terlalu banyak memikirkan pekerjaan," sahut Edgar santai. "Kau bohong." Kaivan menyanggah. Sebagai sahabat karib yang sudah berteman sejak lahir, ia tentu hapal tabiat Edgar seperti apa. Dari raut wajahnya saja Kaivan bisa menebak kalau Edgar sedang banyak pikiran. "Kita bukan hanya baru setahun-dua tahun kenal, Edgar. Aku hapal kepribadianmu seperti apa. Aku yakin kau diam seperti ini karena sedang memikirkan hubungan antara kau, Jane, dan Zea, kan? Tidak usah mengelak." Layaknya cenayang, tebakan Kaivan 100% benar. Beberap

