Pagi ini Arra sudah mengemas seluruh pakaiannya, tidak ada lagi tangisan, tidak ada lagi Arra yang meraung-raung seperti tadi malam, yang ada hanya tatapan datar. Ia mengangkat kopernya keluar kamar, di sana ia sudah melihat Bianca dan Daisy dengan koper masing-masing, gadis itu mendekati keduanya dengan tatapan sendu. “Maafkan aku, Mommy aku bisa pergi sendiri, kau bisa tetap di sini bersama Bianca, tapi aku benar-benar harus pergi,” ujar Arra dengan nada menyesalnya. “Apa yang kau katakan sayang, kita akan tetap bersama-sama, Mommy ingin masa tua Mommy selalu ada di sampingmu,” Daisy mengambil tangan gadis itu dan menepuknya, memberikan senyum tulus pada Arra. “Iya, aku juga tidak ingin berpisah darimu, aku bisa mengurus kepindahan se