69. Mencabut tuntutan

1030 Words

Setelah percintaan panas mereka usai, Ria menyiapkan sarapan untuk anak dan suaminya. Farel ikut membantu mamanya mengaduk telur yang akan dibuat omlete, sedangkan Farhan menelangkupkan kepala ke meja karena masih sedikit ngantuk.  "Kamu masuk jam berapa, Mas?" tanya Ria yang melihat suaminya lesu. "Hari ini jam tujuh, buatin kopi dulu ya!" Ria mengangguk, membuatkan kopi dulu untuk suaminya. Perasaan Ria yang digoyang, kenapa suaminya yang lesu? Mau bertanya pun Ria sungkan karena ada Farel. "Ma, bagaimana adiknya? Sudah jadi apa belum?" tanya Farel sembari mencomot keripik kentang. "Ya belum lah. Kamu kira ngadon roti apa bisa cepet jadi," jawab Farhan mengusap kepala anaknya. "Ya siapa tau langsung jadi," ucap Farel. Dia kan tidak tau kalau buat adik butuh proses.  "Farel, hari i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD