27. Setitik kepedulian

1068 Words

Malam hari, Farhan tengah duduk santai di ruang makan. Sedangkan anak istrinya sudah tidur di kamar. Farhan tidak tau sampai kapan hubungannya dengan sang istri akan terus seperti ini. Tadi, saat istrinya memeluknya, dia terlanjur berharap lebih kalau Ria akan memaafkannya. Namun, dugaan itu salah besar saat setelah Farel tenang, Ria kembali meninggalkannya. Membuat rasa canggung itu makin terasa. "Ahh b*****t!" maki Farhan mengacak rambutnya gemas.  Tentu saja penyesalan itu ada, andai dia tidak main api dengan Dora, mungkin saat ini dia masih adem ayem dengan istrinya yang agresif, tapi lembek di ranjang itu. Dan yang paling parah, dia menyesal karena sudah mencekoki istrinya sendiri dengan obat pencegah kehamilan. Saat Farhan sibuk dengan lamunannya, sayup-sayup derap langkah terdeng

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD