MENGUMBAR KEMESRAAN

1722 Words

“Selamat pagi, Adrian.” Zevannya menyapa suaminya yang memasuki ruang makan. Lelaki itu sudah siap dengan setelan jas abu-abu yang memang dipersiapkan oleh sang istri. Adrian tersenyum ke arah Zevannya. Dia sudah lama sekali mengharapkan situasi seperti ini. Di mana dia sarapan dengan menu makanan yang disiapkan oleh wanita itu. Pagi ini tampilan Zevannya begitu fresh dengan setelan blazer berwarna peach yang begitu kontras dengan kulit putihnya. Rambutnya yang tidak begitu panjang diikat ekor kuda. Juga riasan wajah wanita itu yang menurut Adrian begitu pas. Tidak terlalu tipis, dan tidak terlalu tebal. “Pagi, Sayang. Rasanya seperti mimpi bisa melihat kamu pagi-pagi begini di ruang makan,” ucap Adrian seraya menarik kursi yang tersedia di sana. Lelaki itu lantas duduk, dengan tatapan y

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD