Hening. Setelah kedatangan Arrson, seluruh penghuni apartemen Vian menjadi terdiam. Wayner melihat Ayahnya yang di pikirnya telah menghilang selamanya untuk meninggalkan kenangan tentang Ibunya, termasuk dirinya. Jane yang menggendong Erin semakin mempererat gendongannya seolah tidak mau kehilangan bayi mungil itu. "Maafkan Papa, Wayner..." lirih Arrson melihat anaknya yang berlindung di belakang tempat duduk Jane. Leo menggenggam tangan Wayner, seolah mengatakan 'jangan pergi dari sini'. "Kakak kemana saja selama ini? Mengapa pergi seperti itu?" tanya Vian yang prihatin melihat kakak iparnya semakin kurus. "A-aku tahu aku salah..." tangis Arrson terdengar, "Aku hanya tidak bisa menerima kenyataan bahwa Lotta sudah pergi dari dunia ini. Aku pergi ke Tokyo, tempat yang kujan