Tiga hari telah berlalu, Aku menjadi penghuni tetap apartemen Radit yang mewah. Radit pun telah menjelma menjadi seorang sahabat yang sangat menyenangkan untukku. Segala prasangka burukku pada lelaki ajaib itu hilang sirna. Aku bahkan harus berani angkat topi dengan cara hidup dan pola pikirnya dalam menjalani kehidipan. Radit sangat telaten menjaga kebersihan dan kerapihan tempat tinggalnya. Dia juga sangat peduli dengan kebersihan tubuhnya. Radit rela mandi berkali kali jika di tubuhnya dia rasa ada kotoran atau keringat yang mengganggu. Memang agak sedikit berlebihan, namun tidak ada salah juga. Aku harus pula mengakui jika Radit merupakan sahabat paling baik dan paling royal dari yang pernah aku kenal. Lelaki yang ternyata kelahiran Jakarta dan pernah kuliah di Jepang itu tidak per