Tidak terlalu menemui kesulitan. Walau tubuh Mas Tono terlihat lebih besar dan kekar, karena dia terbawa nafsu dan kurang perhitungan. Dengan sekali kunci saja dia sudah tersungkur di lantai. Mulutnya segera aku bekap seblum dia berteriak minta tolong. Aku tak mau akan terjadi keributan lagi yang akan mengejutkan semua tetangga. “Ternyata lu sudah lupa, bukankah lu udah tahu kalau gua ini mantan Ketua Geng Anak Jalanan. Jangankan cuma menaklukan seorang Tono. Sepuluh model lu, masih sanggup gua lumpuhkan! Paham!” bentakku dengan suara yang terkontrol walau sedikit menggeram menahan amarah dan napas yang tersengal. Punggung Mas Tono yang terngkurep terus aku dudukui, kedua kakiku menguncinya semntara tangan kiriku menarik kepala dan rambutkan hingga dia tengadah, sedangkan tangan kanank