1

508 Words
Aku VIVI HARUMSARI, panggil aku HARUM. Aku anak tunggal dan Mamaku seorang Single Parents sejak aku masih balita. Pengorbanan Mamaku membuat aku hidup sebagai wanita yang mandiri dan menjalankan roda kehidupan sesuai dengan waktu dan jadwal yang sudah ditentukan. Aku wanita yang pendiam cenderung menyendiri. Bagiku Time is Money itu sangat berlaku untukku. Waktuku hanya habis untuk belajar, belajar dan belajar. Bahkan setelah sekolah pun ada guru privat yang khusus disewa oleh Mama untuk mengajariku hal hal baru, atau hal lainnya. Aku wanita multitalenta, selain pintar, cerdas, dan teliti aku termasuk wanita yang cantik dan ramah. Urusan olahraga aku paling jago bermain volley dan tennis. Urusan musik aku bisa menyanyi, bermain gitar dan piano. Saat ini aku bekerja di sebuah Perusahaan bernama Ernst & Young. Ernst & Young adalah firma jasa profesional multinasional yang berpusat di London, Inggris, Britania Raya. EY merupakan salah satu firma jasa profesional terbesar di dunia menurut pendapatan pada tahun 2012 dan merupakan salah satu dari firma audit Empat Besar di Dunia. Aku lulusan Sarjana dan Pasca Sarjana di Universitas Indonesia dengan nilai Cumlaude atau bisa dibilang sangat sempurna. Inilah aku dan kehidupanku, kehidupan di usia matang yang masih menyendiri dan belum memiliki kekasih. Usiaku sudah cukup matang, kehidupanku sudah baik bahkan berlebih untuk membiayai kebutuhanku dan Mamaku. Seperi biasa pukul lima pagi tepat Harum bangun dari mimpi indahnya. Tubuhnya seperti sudah di remote untuk melakukan aktivitas pagi, seperti sholat shubuh, lalu berolahraga ringan di kamarnya. Sebelum waktu menunjukkan pukul enam pagi, Harum tidak akan keluar dari kamarnya. Itu tandanya masih ada aktivitas yang Harum lakukan di kamar, tentu aktivitas buang baik dan positif. "Pagi Mom.... " ucap Harum pelan dan lembut kemudian mencium kedua pipi dan kening Sang Mama. Setiap hari, di waktu dan tempat yang sama, Harum akan melakukan kewajibannya. "Pagi Sayang, excited sekali pagi ini? Ada klien baru?" tanya Mama kepada Harum sambil duduk di meja makan menemani Harum untuk sarapan pagi. Porsi sarapan pagi pun harus di ukur sesuai kalori yang dibutuhkan. Bisa dibayangkan, bagaimana teliti, cermat dan sempurnanya wanita ini. "Biasa Mom... Pak Bambang itu menginginkan Harum yang pegang klien dari Singapura." ucap Harum pelan. Roti tawar dengan selai coklat pun menjadi pilihannya. "Bekerjalah dengan baik, teliti dan jujur. Ini semua demi masa depan kamu, Harum." ucap Mama pelan. "Mommy.... selalu terbaik buat Harum. I Love U Mom." ucap Harum manja dengan mengedipkan satu matanya ke arah Mama. "Love u too Harum." ucap Mama dengan tulus. Itulah kehidupan mereka, sangat dekat. Saling mengasihi dan menyayangi hingga hal hal kecil pun mereka perduli. Harum sudah siap dengan pakaian kantor nya. Rok selutut dengan Blazer dan tas laptop yang sudah ada di pundaknya. Setiap pagi Harum akan memanaskan mesin mobilnya sebelum di bawa ke kantor. "Mommy, Harum berangkat dulu ya." ucap Harum pelan. Tangannya melambai ke arah Mamanya sebelum akhirnya melanjutkan perjalanannya ke kantor dan menutup kaca jendela mobilnya saat mulai melajukan mobilnya. Perjalanan yang sudah di antisipasi oleh waktu. Tingkat kepadatan jalan raya yang mengakibatkan kemacetan di ruas jalan raya. Alunan musik yang mengalun indah hanya menjadi temannya selama ini.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD