20

898 Words

Semalaman Harum terus mengingat pesan Dan nasehat Galih untuk menjadi wanita yang lebih fleksibel sehingga hidup kita pun lebih bisa dinikmati dan berwarna. Harum yang masih terjaga hingga tengah malam pun mengambil buku agenda yang selalu ia bawa kemanapun pergi. Dibukanya buku agenda itu dan dibaca berulang kali hingga akhirnya Harum memutuskan untuk membuang buku agenda itu ke dalam tong sampah di kamarnya. Sesekali kedua tangannya mengusap wajah putih mulusnya dengan kasar dan hembusan napas yang keras. "Husftttt ... kenapa aku jadi seperti ini?! Apa karena aku hanya ingin dihargai, dimengerti dan diakui." ucap Harum lirih. Nafasnya pun tersengal hingga jantungnya juga ikut berdetak dengan cepat. Dua pilihan yang sulit, otaknya ingin berubah namun tubuhnya sudah seperti robot menj

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD