Pria itu. Tidak, lebih bagusnya, Kakek itu telah membunuh seluruh saudara-saudaraku. Termasuk orang tuaku, dan simpelnya, keluargaku, keseluruhannya, dibantai habis olehnya. Bekas cekikan terpapar jelas di leher saudara perempuanku yang terkapar lemas di lantai, menikmati darah yang mencair di sekitar tubuhnya yang kaku. Aku tak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata, habisnya, semua itu benar benar nyata.
Kenangan-kenangan yang kubuat bersama keluargaku akan menjadi sebuah sejarah yang tak mungkin terulang kembali. Semua ini karena dia. Kakek berperawakan tegap dengan penampilannya yang rapi memakai jas hitam serta celana hitam. Ingin aku menyerangnya dengan kekuatanku yang mungkin hanya bisa mencakar tubuhnya saja, tapi tubuhku terlalu kaku dan dingin untuk melakukannya.
Semuanya bukan sepenuhnya salah kakek itu, semua ini juga termasuk kesalahanku karena meninggalkan keluargaku di situasi yang mengerikan ini.
Aku ingin menjerit, ya Tuhan!