26. Here, Please

2384 Words

Pagi harinya, Sean sudah siap pergi kerja kalau saja isi dompetnya bukan hanya selembar sepuluh ribuan. Uang hasil pinjaman dari Jefri mulai surut, mungkin karena selalu dipakai dan belum pernah ditambah. Selama ini uang dari Jefri dia gunakan untuk keperluan konsumtif, sehingga tidak produktif. Sean mendesah. “Loh, Om belum berangkat?” tanya Rahi begitu dia keluar dari kamar mandi. Pasalnya Sean sudah pamitan sebelum Rahi membersihkan badan, tapi sampai Rahi selesai mandi pun Sean belum juga hengkang. “Ada yang kelupaan ya, Om?” Sean terkesiap di kala embusan semerbak dari aroma sabun yang Rahi kenakan menguar. Dia langsung memasukkan dompetnya ke kantong celana. “Iya.” Sean menatap dalam wajah Rahi, tetesan air sehabis mandi masih tertinggal di sana. “Saya lupa morning ki

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD