18. Pesta yang Menjemukan

1354 Words

"Aku puas melihat wajahnya yang semerah tomat." Adam menyesap minumannya, menyembunyikan seringai puas yang sedari tadi dia tahan. "Kakakku memang yang terbaik!" seru Fira kegirangan. Dia cukup puas melihat wajah Ditya yang berubah-ubah, tapi kemudian dia teringat sesuatu. "Kenapa dia datang sendiri? Ke mana selirnya?" Satu alis Adam terangkat. "Kamu ingin bertemu dengannya juga? Mau apa? Sudah bagus dia tidak datang. Aku takut tidak bisa menahan mual melihat kelakuan wanita ular seperti dia." "Tidak, bukan itu maksudku." Fira menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Aku hanya penasaran drama apa lagi yang akan dia mainkan. Maklum, dia artis." Adam mendengkus. "Artis yang tidak laku." Sementara itu, di sisi pojok ballroom yang lain, Ditya tidak bisa menyembunyikan wajahnya yang jelek.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD